MALANG(Jaringan Arwira Media Group)- Bertempat di auditorium Kampus 3 Universitas Universitas Widyagama(UWG) Malang, Jawa Timur Sabtu(17/12/2022) Ketua Program studi Agribisnis yang sekaligus Ketua tim pelaksana Dr. Evi Nurifah J., SP., MP menyelenggarakan Pelatihan bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah(UNKM) dan IRT dengan anggota antaralain Ir. Enny Sumaryati, MP., dan Hanifatus Sahro, SP., MP., MBA. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka “Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi Dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU Bagi PTS Tahun 2022” yang dibiayai oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mitra yang hadir dalam kesempatan ini adalah IRT “Sambal Mama Ni” yang merupakan mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat, selain itu ada Paguyuban Bianglala, Kelompok Wanita Tani (KWT) Karangploso, BPP Karangploso, UMKM Jandasare, Mahasiswa peserta Akademi Wirausaha Merdeka Mandiri, Mahasiswa dan Dosen Agribisnis yang berjumlah 40 orang. Lebih lanjut Dr. Evi Nurifah J, mengatakan melalui kegiatan ini menghadirkan praktisi dan mitra ke kampus agar mahasiswa dapat pengetahuan secara langsung dari praktisi yang kompeten di bidangnya sekaligus UMKM yang menjadi binaannya mendapatkan pelatihan sehingga berdampak lebih luas.
Para pembicara antaralain Dr. Matheus Nugroho, SPi., MP. dengan materi “Sanitasi dan Hygiene Industri Rumah Tangga Pangan”, Nugroho demikian panggilannya selain konsultan beberapa perusahaan pangan dan dosen menyatakan bahwa Sanitasi dan Hygienes proses sangat mutlak diperlukan bagi UMKM yang akan mengurus sertifikasi halal sehingga harus benar-benar diperhatikan.
Sanitasi adalah membersihkan peralatan, tempat , lingkungan kerja dan bahan baku dari mikroorganisme. Hygienes adalah kebersihan pekerjanya sehingga perlu memakai alat pelindung diri. Alur produksi yang searah sangat penting untuk mengurangi terjadinya kontaminasi mikroba E.coli. oleh mobilitas pekerjanya. Pemaparan ini sangat berguna bagi UMKM yang belum tersertifikasi halal.
Pembicara kedua Anggri Sartika Wiguna, ST., MT. Owner PT. Guna Berkat Indonesia dan Founder Agronesia Startup yang memaparkan “Penatalaksanaan Pemasaran Ekspor”. Menurutnya untuk ekspor sebenarnya tidak rumit yang penting punya legalitas dokumen, bahkan bentuk perusahaan CV Perseorangan juga bisa, biayanya hanya Rp.50 ribu, punya NPWP dan ada NIB (Nomer Ijin Berusaha) nah ini yang perlu diketahui jika kode 46900 adalah produk ekspor. Semua dipelajari secara otodidak karena tuntutan dari pemasaran kopi dampit milik orang tuanya yang tidak bisa dijual saat Covid.
Materi ke-3 yang tidak kalah serunya adalah terkait “Digital Marketing” yang disampaikan oleh Imdad Rabbani, M.Kom., M.Pd. yang merupakan seorang IT Developer dan juga content creator. Rabbani menjelaskan bahwa adanya digital marketing ini membuat kegiatan pemasaran lebih efektif dan efisien. Antusiasme mahasiswa dan pelaku UMKM sangat besar sehingga waktu tidak terasa telah usai. Harapannya pembelajaran dengan menghadirkan praktisi dan sekaligus kolaborasi dengan UMKM dapat dilanjutkan.
Mengakhiri sambutannya Dr.Evi Nurifah J, mengatakan selain mengadakan pelatihan juga memberikan mesin pengaduk sambal “Double Jacket” kepada IRT Sambal “Mama Ni” agar dapat meningkatkan kapasitas produksi sambal dari rata-rata 2000 menjadi 3000 botol/bulan(**)
Related Posts
Eko Wiratno[Pendiri EWRC Indonesia] : 5 Provinsi dengan Jumlah Perguruan Tinggi Terbanyak di Tanah Air.
Pro Kontra Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024
Ariya Konsultan : Berikut Contoh Kerangka Skripsi
Berikut Jenis Buku yang Tidak Memerlukan ISBN, Simak Ulasan Berikut ini!
Ariya Konsultan : Trik Jitu Belajar Coding untuk Mengolah Data
No Responses