Agus Ramadhan Mahasiswa Universitas Boyolali Laksanakan KKN Mandiri di Kabupaten Batang.

Batang- Kuliah Kerja Nyata Universitas Boyolali(KKN–UBY) mengadakan Program kerja Penyuluhan Cara penyuntikkan Obat Kudis Ke Kelinci Secara Door To Door Kepada Peternakan Kelinci yang tinggal di RT 05/ RW 01, Dukuh Kedawung, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Kegiatan ini dilakukan oleh Agus Ramadhan Mahasiswa Universitas Boyolali, Program Kerja Pelatihan cara menyuntikkan obat kudis ke peternak kelinci secara door to door ini bertujuan untuk membantu warga dengan penuh dedikasi yang tinggi seperti pada pembekalan yang saya terima. Program ini bertujuan menjelaskan kepada masyarakat desa agar berhati – hati dalam mengatasi dan mencegah hewan kelinci terjangkit suatu penyakit kudis (Scabies pada kelinci) sehingga perlu diberikan obat – obatan dan pemberian vaksin agar hewan selalu sehat dan saya mengingatkan lebih baik mencegah dari dini daripada telat penanganan penyakit yang bisa berakibat fatal,dan bisa menyebabkan kematian pada hewan itu sendiri dan saya menjelaskan apa penyakit kudis itu?

Apa itu penyakit Kudis / Gudikan pada kelinci ? Penjelasan Lengkap dan Cara Pengobatannya

Scabies biasa disebut juga sebagai kudis, mange, atau demodecosis. Scabies merupakan istilah yang umum digunakan ketika mengacu pada kasus manusia, sementara mange lebih sering digunakan untuk kasus pada hewan. Scabies adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit kecil mikroskopis yang disebut tungau. Infestasi tungau ini juga biasa disebut sebagai acariasis. Salah satu tungau penyebab scabies adalah Sarcoptes scabiei. Tungau dapat berperan sebagai agen untuk inang tertentu (spesifik) atau dapat juga mempengaruhi berbagai spesies. Tungau menyebabkan gejala gatal yang teramat sangat serta kondisi kulit yang memerah. Scabies merupakan penyakit kulit menular yang bersifat zoonosis yang dapat menyerang manusia dan hewan. Tungau Sarcoptes scabiei berkembang biak didalam lapisan tanduk kulit. Sebagian besar scabies pada kelinci disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang ditandai dengan gejala klinis gatal-gatal, kerontokan bulu dan kerusakan pada kulit.

Berbicara mengenai penyakit kudis / gudik pada kelinci, tentunya untuk Anda yang masih asing dengan cara penanganannya ini akan mencoba mencari tahu tentang lebih detail. Tidak perlu pergi jauh – jauh, karena akan di bahas bawah ini.

Memberikan Antibiotik Pada Kelinci

Perlu diketahui bahwa tujuan dari pemberian antibiotik pada kelinci yaitu untuk membasmi tungau scabies.

Dibandingkan dengan cara sebelumnya, pemberian antibiotik ini terbukti lebih manjur dan efektif.

Bahkan risiko dan dampak negatifnya hampir tidak ada pada kelinci. Sebenarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam hal memberikan antibiotik. Berikut ini merupakan cara yang dapat dilakukan.

Antibiotik Langsung Diminumkan Kepada Kelinci

Adapun obat antibiotik yang dapat langsung diminumkan kepada kelinci yaitu merk kepromec. Tiap ml dari obat ini mengandung invermectin 10 mg. Untuk cara pakainya, obat antibiotik ini dapat diminumkan langsung pada kelinci, atau bisa terlebih dahulu dicampurkan pada air minumnya.

Untuk dosis yang dibutuhkan yaitu 0,03 ml/kg massa badan kelinci dan lebih baik diberikan 2 hari secara berturut-turut.

Biasanya, di hari pertama penggunaan obat antibiotik tersebut, kelinci sering menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang terkena tungau scabies. Hal ini dikarenakan tungau atau kutu scabies tersebut mulai teler karena obat antibiotik yang dikonsumsi oleh kelinci.

Selanjutnya, di hari ketiga atau keempat, scabies di tubuh kelinci sudah rontok semuanya. Dapat dikatakan bahwa pengobatan scabies pada kelinci dengan oral ini jauh lebih efektif. Cara ini juga sama efektifnya ketika diaplikasikan dengan metode injeksi atau suntik.

Menyuntikkan Obat Antibiotik Pada Kelinci

Perlu diketahui bahwa selain cara pemakaian antibiotik secara langsung, yakni diminum oleh kelinci, cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan disuntikkan atau dilakukan injeksi pada tubuh kelinci.

Pengobatan scabies pada kelinci dengan cara injeksi alangkah baiknya hanya dilakukan oleh orang-orang yang telah memahami dengan baik terkait dengan cara menyuntik hewan, terutama kelinci.

Umumnya, obat injeksi yang digunakan yaitu jenis wormectin. Wormectin injeksi merupakan obat antibiotik yang sangat efektif untuk membasmi ektoparasit dan nematoda seperti halnya kutu, tungau, caplak, dan berbagai insekta lainnya. Adapun obat lainnya selain wormectin yang biasa digunakan antara lain adalah ivomac (cukup mahal), ivermectin, dan intermectin.

Untuk obat antibiotik injeksi jenis wormectin memiliki kandungan senyawa kimia yang telah melalui proses fermentasi, yakni yang dihasilkan oleh Streptomyces avermitilis. Pada dasarnya, senyawa tersebut mempunyai aktivitas antelmintik yang mampu menghambat diterimanya impuls saraf oleh sel otot atau sel saraf lain. Hal inilah yang bisa membuat kutu atau tungau menjadi mati.

Untuk pemakaian injeksi pada kelinci, dosis yang dibutuhkan yaitu 0,04 ml per kg massa badan kelinci. Penyuntikan ini dilakukan di bawah kulit dengan sangat hati-hati.

Untuk yang belum begitu berpengalaman dalam menyuntik hewan, maka alangkah baiknya meminta tolong kepada orang yang berpengalaman, karena jika suntikan terkena daging, bisa menyebabkan pembusukan pada daging kelinci yang akhirnya menyebabkan kematian.

Lalu berapa kali harus dilakukan injeksi? Umumnya, cara injeksi obat antibiotik pada kelinci cukup dua kali suntik saja, karena biasanya setelah 3 hari kerak-kerak kutu akan terlihat rontok.

Karena penyuntikannya tidak boleh mengenai daging, maka caranya yaitu dengan menarik punggung kelinci sehingga kulit kelinci akan terangkat beberapa cm. Suntikkan searah dengan kepala kelinci. Meskipun secara dosis cukup dilakukan dua kali saja, tetapi biasanya setelah penginjeksian ke-5 atau ke-6, barulah kerak kutu akan rontok.

Dengan adanya sosialisasi ini :

Manfaat :

  • pemilik lebih paham mengenai apa itu penyakit kudis
  • pemilik dapat mencegahdengan melakukan dengan sanitasi kandang dan lingkungan,

Kedatangan :

  • Merasa senang karena ada sosialisasi dalam bidang peternakan, jadi jika ada gangguan pada ternak langsung bisa ditangani sendiri

Hambatan :

  • Peternak tidak berani menyutik obat sendiri
  • Peternak kebinggungan dalam penanganan kudis

Cara mengatasi :

  • Harus selalu memanggil orang biasa menyutikkan obat kepada kelinci

Hasil yang dicapai :

  • Pemilik lebih memperhatikan kebersihan kandang
  • Pemilik langsung tanggap dalam penanganan kelinci yang sedang terserang penyakit
  • Pemilik langsung memisahkan kelinci yang terkena kudis agar yang lain tidak tertular

Sayangnya, banyak masyarakat yang takut akan untuk melakukan penanganan nya sendiri. Padahal cara pengobatannya mudah dan gampang untuk mengatasi penyakit ini, untuk menghemat biaya perawatannya juga.

Jadi, apakah Anda tidak memberani kan diri dalam penanganan penyakit ini kalau tidak sekarang kapan lagi.

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

Situs Judi Slot onliNe terpercaya

Berdasarkan situs judi slot online terbaik dan resmi. Judi online terlengkap seperti live casino online, slot online pragmatic play,jackpot slot terbesar. itus agen judi online memiliki game judi slot online, judi bola, slot88star, live casino jackpot terbesar winrate 89%. DAFTAR GRATIS! game yang menawarkan berbagai jackpot yang bisa anda dapatkan dan sensasi permainan yang luar biasa dalam bermain judi.


Link alternatif: