Wonosobo- Departemen Fisika Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang bekerjasama dengan Pesantren Safinatunnaja Wonosobo, Jawa Tengah yang diasuh oleh Bapak Dr. KH. Ngaripin Shidiq melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pembuatan dan pemanfaatan handsanitizer berbasis teknologi nanosilver sebagai bahan aktif antibakteri. Kegiatan yang didanai oleh Kementrian Ristek/BRIN ini berlangsung sejak bulan Maret 2021.
Pandemik COVID-19 yang masih menyebar baik di Indonesia maupun di dunia ini telah melemahkan semua sektor termasuk sektor Pendidikan. Mayoritas sekolah formal masih menggunakan system daring untuk kegiatan pendidikannya. Namun, Sebagian pesantren sudah mengadakan kegiatan boarding dan hampir semua santri sudah mengikuti kegiatan Pendidikan di Pondok Pesantren. Oleh karena itu, penyelenggaraan Pendidikan di Pondok Pesantren harus dilakukan dengan system protokol kesehatan (prokes)ketat, salah satunya dengan penggunaan handsanitizer desinfektan untuk menjaga kesehatan para santri di Pondok tersebut.
Kegiatan Pengabdian ini diawali dengan pembuatan handsanitizer dan desinfektan oleh tim pengabdian, yaitu Dr. Eng. Ali Khumaeni, Evi Setiawati, M.Si., dan Zaenal Arifin, M.Si. Produk nanosilver adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh kegiatan penelitian. Nanosilver ini bisa dimanfaatkan sebagai agen aktif antibakteri. Dibandingkan dengan handsanitizer berbasis alcohol yang membutuhkan agen aktif alcohol hingga 70%, dengan handsanitizer dan desinfektan berbasis nanosilver ini hanya membutuhkan agen aktif nanosilver sebanyak 10 ppm (0,001%). Oleh karenanya, penggunaan handsanitizer dan desinfektan berbasis nanosilver sangat efektif dan efisien serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit karena jumlah bahan aktif yang sangat rendah.
Pada tanggal 11 Agustus 2021 ini diadakan penjelasan dan pembekalan para santri dalam pembuatan handsanitizer dan desinfektan berbasis nanosilver dan kegiatan ini dihadiri para santriwati sebanyak lebih kurang 20 santri. Dalam paparannya, para santri diberikan pengetahuan tentang pandemik COVID-19 proses penyebarannya dan perlunya menjaga prokes termasuk penggunaan handsanitizer dan desinfektan. Selain itu, para santri juga dibekali cara pembuatan handsanitizer dan desinfektan berbasis nanosilver. Para peserta sangat antusias dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang diterima dari para peserta.
Dalam penutupannya, Pengasuh Ponpes Safinatunnaja menyampaikan agar kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini bisa terus dilakukan untuk memberikan kemanfaatan yang lebih luas di masyarakat.
Related Posts
Eko Wiratno[Pendiri EWRC Indonesia] : 5 Provinsi dengan Jumlah Perguruan Tinggi Terbanyak di Tanah Air.
Pro Kontra Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024
Ariya Konsultan : Berikut Contoh Kerangka Skripsi
Berikut Jenis Buku yang Tidak Memerlukan ISBN, Simak Ulasan Berikut ini!
Ariya Konsultan : Trik Jitu Belajar Coding untuk Mengolah Data
No Responses