Perlu diketahui bahwa hanya 20% saja publikasi pada jurnal Scopus berbayar dan jurnal-jurnal tersebut memiliki reputasi rendah atau kebanyakan Q3-Q4. Makanya, beberapa institusi di Indonesia tidak mau menerima Scopus yang Q4 karena kualitas jurnalnya rendah terutama yang berbayar.
Kelamahan dari jurnal Scopus berbayar adalah reputasinya rendah karena proses reviewnya tidak ketat dan mudah dipublikasi. Bahkan mempublikasikan banyak sekali issue dalam 1 tahun dan puluhan artikel dalam 1 issue. Target utama dari penerbit jurnal Scopus berbayar adalah para akademisi yang masih amatiran dan sedang ngebet harus punya artikel jurnal Scopus sesegera mungkin. Pihak jurnal menjadikan ini kesempatan untuk “nipu-nipu” mereka yang amatiran mau bayar mahal dan dijamin artikel mereka segera diterima, accepted dan published.
Hati-hati dengan jurnal-jurnal Scopus berbayar. Kebanyakan adalah jurnal Open Access dan bukan dari Publisher bereputasi/ternama seperti Elsevier, Emerald, Springer, Sage, dan Willey. Mereka kebanyakan tidak terkenal dalam dunia akademik dan orientasinya adalah bisnis.
Pihak Scopus sendiri mulai mensortir jurnal-jurnal Scopus berbayar dan terus memantau jurnal yang bukan dari publisher bereputasi. Setiap saat indeks Scopus bisa dicabut dari jurnal mereka. Bayangkan, setelah anda menghabiskan uang untuk publikasi pada jurnal berbayar Scopus, tiba-tiba indeks Scopusnya dicabut atau tidak lagi diakui. Sungguh sangat rugi, nightmare.
Maka, saran saya, dana publikasi pada jurnal Scopus berbayar baiknya digunakan untuk dana Proofread Bahasa Inggris dan artikelnya bisa disubmit ke jurnal Scopus yang aman, FREE tanpa harus membayar. (Sumber : https://literasidigital.com/)
Related Posts
Eko Wiratno[Pendiri EWRC Indonesia] : 5 Provinsi dengan Jumlah Perguruan Tinggi Terbanyak di Tanah Air.
Pro Kontra Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024
Ariya Konsultan : Berikut Contoh Kerangka Skripsi
Berikut Jenis Buku yang Tidak Memerlukan ISBN, Simak Ulasan Berikut ini!
Ariya Konsultan : Trik Jitu Belajar Coding untuk Mengolah Data
No Responses