Klaten– Hari ini Rabu(15/12/2021) bertempat di TK Melikan, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dilaksanakan Program Pengabdian Masyarakat(Abdimas) dari Fakultas Pertanian Universitas Boyolali(UBY) tepatnya dari Program Studi Agroteknologi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dosen dan berkolaborasi dengan mahasiswa dari Prodi Agroteknologi, bersama dengan para peserta didik dari TK Melikan sejumlah 25 Peserta didik.
Kepala TK setempat Dwi Maryani menyambut baik dilaksanakannya kegiatan di TK yang dipimpinnya ini. “Terimakasih untuk Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Boyolali yang dalam hal ini ibu Dosen Dwi Suci Lestariana, S.P, M.P yang telah mau untuk memberikan ilmunya seputar dunia pertanian di tempat kami. Semoga bermanfaat untuk peserta didik, tak lupa juga untuk kakak-kakak mahasiswa yang memberikan ilmunya pada kesempatan kali ini”, ungkap Kepala TK dalam sambutannya.
Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini mengambil tema Agroeducation: dengan judul kegiatan Pelatihan Menanam Sayur dan Buah bagi Anak usia Taman Kanak-Kanak. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan kali ini yakni Tatag Tri Yuana Armi Waluyo dan Ridho Rifki, keduanya mahasiswa semester satu.
Hal yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada anak usia taman kanak-kanak adalah adanya keinginan untuk menanamkan fondasi kecintaan pada dunia pertanian sejak usia dini serta menanamkan kecintaan pada lingkungan sekitar. Disamping itu di masa pandemi covid 19 ini kami ingin memotivasi anak-anak untuk rajin makan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral bagi tubuh sehingga mampu meningkatkan imunitas bagi anak-anak.
Dwi Suci Lestariana lebih lanjut menjelaskan tujuan dari Pengabdian Masyarakat kali ini, “Secara khusus tujuan dari agroeducation pada anak usia taman kanak-kanak adalah untuk mendukung program pemerintah dalam regenerasi petani, untuk melahirkan duta-duta petani muda yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk mencapai sasaran jangka panjang diharapkan lahirnya petani muda berkualitas melalui program agroeducation yang dilaksanakan secara berkelanjutan atau ber-seri. Seri pertama ini dimulai dari jenjang usia taman kanak-kanak. untuk berikutnya program agroeducation juga menyasar pada jenjang usia remaja, jenjang usia dewasa muda, dan jenjang usia dewasa, dengan tema atau program kegiatan menyesuaikan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi mitra”, ungkap Dwi Suci Lestariana kepada Jaringan Arwira Media Group.
Kegiatan pelatihan menanam sayur dan buah ini terbagi menjadi beberapa tahapan. tahapan pertama adalah pengenalan tanaman sayur dan buah yang difasilitasi oleh mahasiswa anggota yakni Yuana dan Ridho. tahapan kedua adalah pelatihan menanam yang difasilitasi oleh dosen dan mahasiswa.
Pada saat menanam, anak-anak dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok cabai keriting, kelompok terong, kelompok bunga kol, kelompok tomat, dan kelompok cabai rawit. Pada tahapan pelatihan ini baik guru dan siswa sangat antusias mengikuti pelatihan. tidak lupa tim PkM meminta anak-anak untuk menyiram dan merawat tanaman secara bergantian sehingga tanaman dapat tumbuh subur dan berbuah.
Pada tahapan terakhir adalah pengukuran kepuasan mitra melalui mini game, dimana anak-anak diajak bermain quiz bersama tim PKM. Anak-anak antusias untuk menjawab quiz seputar tanaman sayur dan buah, dari acara mini game dapat diketahui bahwa guru dan anak-anak puas serta senang atas terlaksananya kegiatan ini. Guru juga berharap bahwa kegiatan semacam ini dilaksanakan kembali dengan melibatkan orang tua/walimurid sehingga orang tua juga teredukasi untuk menyajikan makanan bergizi yang diproduksi dari pekarangannya sendiri.
Secara umum tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai bentuk integrasi pembelajaran di kelas dengan implementasinya dalam kegiatan kemasyarakatan. Pada mata kuliah pengantar ilmu pertanian pada pokok bahasan Peranan Pangan dan Gizi terhadap pembangunan, mahasiswa telah mendapatkan materi pembelajaran tentang peranan pangan dan gizi untuk membangun masyarakat dan bangsa yang cerdas. sehingga teori ini sudah sepatutnya mereka implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui program agroeducation, yang menyasar pada anak usia taman kanak-kanak.sebagai civitas akademika di program studi agroteknologi dosen dan mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengedukasi masyarakat, untuk mampu mandiri menghasilkan tanaman pangan ( sayur dan buah) dari pekarangan/ lingkungan sekitar(**)
Related Posts
Eko Wiratno[Pendiri EWRC Indonesia] : 5 Provinsi dengan Jumlah Perguruan Tinggi Terbanyak di Tanah Air.
Pro Kontra Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024
Ariya Konsultan : Berikut Contoh Kerangka Skripsi
Berikut Jenis Buku yang Tidak Memerlukan ISBN, Simak Ulasan Berikut ini!
Ariya Konsultan : Trik Jitu Belajar Coding untuk Mengolah Data
No Responses