PENI SURYANI : PERILAKU ORGANISASI DALAM BIROKRASI DI INDONESIA

 

Nama : Peni Suryani

NIM : 191312701

Program Studi : Administrasi Publik

Mata Ujian : Perilaku Organisasi

Dosen : SL. Harjanta, S.IP, M.Si

 

Dalam berorganisasi tentunya ada beberapa perilaku anggota di dalamnya dalam rangka melaksanakan perang dan tugas masing-masing anggota organisasi. Dalam organisasi pemerintah, perilaku organisasi tersebut merupakan upaya dalam rangka memberikan layanan kepada publik. Artinya perilaku organisasi dalam lembaga pemerintah sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kepercayaan menjadi tolak ukur kinerja pemerintah. Kepercayaan masyarakat menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan melalui kinerja orang-orang di dalamnya. Dalam rangka menciptakan kepercayaan public kepada pemerintah, maka setiap aparatur yang terlibat di dalamnya harus memperhatikan dan mengacu pada visi dan misi organisasi.

Perilaku anggota oragnisasi tentunya merupakan hasil interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas yang dilakukan di dalam organisasi didasari oleh kebutuhan, motivasi dan tujuan bergabung pada organisasi tersebut. Tidak sedikit aparat yang bergabung pada sebuah lembaga pemerintah motivasi utamanya adalah pendapatan bukan untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Meski demikian, diharapkan dengan motivasi utama ini dapat mendorong untuk menunjukkan kinerja yang baik. Namun sayangnya patologi dalam birokrasi sudah membudaya dan perlu kerja keras untuk mengobatinya. Telah lama kita dengar keluhan masyarakat atas pelayanan publik di Indonesia. Perlu menekankan dan melakukan perubahan bahwa pemerintah bukanlah ia yang dilayani namun dialah yang sebenarnya menjadi pelayan bagi masyarakatnya.

Interaksi antara individu denga lingkungannya merupakan perilaku manusia dalam menciptakan perilaku birokrasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perilaku seorang individu tercipta oleh proses interaksi antara individu itu sendiri dengan lingkungannya. Beberapa hal yang membentuk patologi dalam birokrasi dari perilaku organisasi antara lain keterlambatan aparat masuk kantor, ketergantungan dengan aparat lain dalam pelayanan, tidak adanya inisiatif dalam bersikap, sering menunda pelayanan, dan sebagian besar aparat tidak paham atas tugas pokok dan fungsinya sehingga menyebabkan tumpang tindih dalam pelayanan. Patologis dalam birokrasi bukanlah sebuah hal yang berdiri sendiri, namun merupakan hasil interaksi dari aspek birokrasi dan aspek individu yang ada dalam lingkungan. Aspek individu antara lain kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman. Sedangkan yang merupakan birokrasi antara lain susunan hirarki, pembagian kerja, tugas dalam jabatan tertentu, wewenang dan tanggung jawab, SOP dan sistem penggajian. Interaksi karaketristik birokrasi dan aspek individu inilah yang kemudian menciptakan perilaku birokrasi.

Kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan juga dapat memberikan dampak negatif bagi karateristik individu. Adanya sifat ketergantungan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, staf pelayanan tidak dapat mengambil keputusan secara cepat sehingga pelayanan menjadi lambat. Berkaitan dengan penggunaan teknologi yang harapannya dapat mempercepat pelayanan namun justru menjadi penghambat dikarenakan ketidaksiapan SDM menguasai computer sehingga kepuasan masyarakat kurang terhadap hasil pelayanan.Artinya pemerintah perlu mengalokasikan dana untuk memberikan pelatihan kepada aparat untuk meningkatkan kemampuanya. Pengalaman pegawai pada masa lampau mempengaruhi perilakunya di dalam suatu organisasi. Besar harapannya, sejarah masa lalu yang memang telah dikenal oleh masyarakat dengan sistem kerja yang lamban perlahan dapat berubah seiring dengan reformasi yang ada di negeri ini.

Etika dalam birokrasi sangat berpengaruh terhadap warna dari birokrasi itu sendiri. Perilaku birokrat sangan mempengaruhi pelaksanaan good governance dalam birokrasi. Belajar dari sejarah reformasi birokrasi di Indonesia terutama kaitannya dengan perilaku organisasi memang tidak mudah untuk mewujudkan good governance. Perlu memberikan pemahaman dan penekanan kepada setiap aparatur yang terlibat bahwa mereka harus mampu memahami esensi birokrasi itu sendiri dikaitkan dengan penciptaan good governance yang dimaksud. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merubah penilaian masyarakat tentang birokrasi yang selama ini dikenal lamban dan lelet melalui perwujudan perilaku organisasi yang baik antara lain:

  1. Menyederhanakan struktur birokrasi, agar aparatur tidak tergantung dengan pimpinan puncak dalam bertindak
  2. Mengembangkan hubungan kemitraan antar lembaga yang bersangkutan
  3. Menumbuhkan rasa tanggungjawab pada diri setiap aparatur pemerintah
  4. Memberikan penghargaan kepada aparatur yang berprestasi untuk menciptakan motivasi, dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
  5. Menumbuhkan dan menyadarkan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas dalam meberikan pelayanan kepada masyarakat tidak terlepas dari visi dan misi lembaga organisasi itu sendiri.

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

Situs Judi Slot onliNe terpercaya

Berdasarkan situs judi slot online terbaik dan resmi. Judi online terlengkap seperti live casino online, slot online pragmatic play,jackpot slot terbesar. itus agen judi online memiliki game judi slot online, judi bola, slot88star, live casino jackpot terbesar winrate 89%. DAFTAR GRATIS! game yang menawarkan berbagai jackpot yang bisa anda dapatkan dan sensasi permainan yang luar biasa dalam bermain judi.


Link alternatif: