Boyolali- Yoga Mahasiswa Universitas Boyolali(UBY) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata(KKN) mandiri di Desa Sambirejo RT 05/06 RW 07, Kecamatan Winong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Di masa Pandemi covid 19 seperti ini membuat masyarakat mengalami penurunan ekonomi yang drastis. Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSPB) adalah salah satu upaya dari pemerintah untuk memutus dan mencegah penyebaran dari Corona virus yang semakin meluas di Indonesia. Hal ini tertuang di Pasal 1 Permenkes No 9 Tahun 2020: “Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona virus sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona virus”.
Selama PSBB, dilarang melaksanakan kegiatan sekolah. Penghentian proses belajar-mengajar di sekolah dan menggantinya dengan proses belajar-mengajar di rumah dengan media yang paling efektif. Hal ini yang di alami salah satu warga Desa Sambirejo yaitu Ibu Sutiyanti yang harus berhenti dari pekerjaan sebagai pedagang kantin di SMP N 5 Boyolali.
KKN Universitas Boyolali tahun 2021 ini dilaksankan berbeda dari tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19. KKN Universitas Boyolali tahun ini dilakukan secara mandiri di desa masing-masing. Dari permasalahan ekonomi yang terjadi di Desa Sambirejo tersebut saya memberikan progam kerja yaitu Pelatihan budidaya sayur sawi yang dilakukan Ibu Sutiyanti dan bersama Ibu-ibu PPK RT 06 serta memanfaatkan lahan depan rumah untuk ditanami sayur sawi agar lahan juga dapat menjadi tempat untuk mengembangkan usaha budidaya sayur sawi.
Budidaya sayuran merupakan aspek penting dalam pertanian di Indonesia. Di karenakan sayuran bermanfaat sebagai salah satu sumber pangan untuk pemenuhan vitamin, mineral, serta sumber serat tubuh. Tanaman sawi (Brassica rapa var.) merupakan salah satu tanaman sayur yang sangat mudah dikembangkan baik pada daerah dingin maupun panas, yaitu pada ketinggian 500–1200m diatas pemukaan laut.
Organisasi Pangan Dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO) menyampaikan akan adanya ancaman kelangkaan pangan di masa pandemi Covid-19. Kondisi pandemi Covid-19 ini mengakibatkan ketersediaan akses terhadap makanan akan diperparah dengan semakin memburuknya pandemi itu sendiri serta larangan-larangan perpindahan penduduk yang mengikutinya.
Kekhawatiran pemerintah serta berbagai pihak mengenai kelangkaan bahan pangan ternyata tidak memudahkan petani sebagai penyedia pangan untuk masyarakat. Sehingga Mahasiswa KKN UBY secara tidak langsung harus mampu membuat trobosan atau inovasi baru dengan mengajak masyarakat Desa Sambirejo menanam sayur-sayuran secara mandiri dengan memanfaatkan lahan rumah yang kosong. Tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan ditengah pandemi Covid-19 ini adalah tanaman sawi.
Pelatihan Budidaya Tanaman Sawi
Cara Budidaya Sawi sebagai berikut:
- Penyemaian Benih
Sawi dapat tumbuh dengan baik jika pembenihan dilakukan dengan cermat. Benih yang baik dapat menghasilkan tanaman yang memiliki pertumbuhan bagus. Benih Sawi yang akan digunakan harus memiliki kualitas yang baik. Pada umumnya benih Sawi yang baik memiliki bentuk bulat, kecil, warna kulit coklat kehitaman, agak keras, dan permukaannya licin mengkilap. Jika benih tersebut didapat dari membeli, maka saat membeli harus diperhatikan lamanya penyimpanan, kadar air, varietas, suhu dan tempat untuk menyimpan. Perhatikan dan pastikan bahwa kemasan benih tersebut dalam kondisi utuh dan kemasan berbahan alumunium foil.
Setelah mendapatkan benih yang berkualitas, selanjutnya penyemain benih. Penyemaian benih Sawi dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu mulai membuat edia penyemaian, penabur benih dan penyiraman. Media penyemaian dapat menggunakan polybag ukurna diameter 20 cm atau kotak kayu. Isi polybag dengan tanah humus atau sub oil. Akan lebih baik jika menggunakan kompos. Semaikan biji Sawi Hijau di dalam satu polybag. Lakukan penyiraman setiap hari, yaitu pagi dan sore. Setealh tumbuh menjadi benih dan berumur 3-4 minggu baru bisa ditanam.
- Media Tanam Sawi di Polybag
Polybag yang digunakan adalah polybag berdiameter 20 cm. Setelah mendapatkan polybag, kita akan membuat media tanamnya. Media tanamnya terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam atau bisa juga sabut kelapa.
Perbandingan bahan media tanam tersebut 2:1:1. Kemudian, bahan-bahan tersebut dicampur rata. Setelah rata, masukkan ke dalam polybag yang sudah disediakan. Diamkan media tanam selama 3 hari, setelah itu dapat digunakan untuk menanam.
- Penanaman Sawi di Polybag
Pilihlah bibit Sawi Hijau yang baik. Lubangi setiap polybag untuk proses penanaman bibit Sawi. Setiap lubang tanam bisa ditanami 3 bibit Sawi. Pindahkan bibit Sawi dengan hati-hati ke dalam lubang tanam.
Setelah proses ini selesai, siram setidaknya sekali dalam sehari. Tambahkan kompos sebagai pupuk organik setidaknya jika memang Sawi kurang begitu subur.
- Tahap Perawatan
Seperti tanaman sayur lainnya, tanaman Sawi memerlukan perawatan yang harus dilakukan dengan baik. Penyiraman tanaman Sawi dilakukan menurut musim. Jika tidak terlalu panas, penyiraman dapat dilakukan sehari sekali, bisa pada pagi hari atau sore hari. Jika musim penghujan, maka drainase media tanam polybag harus diperhatikan kelancaranya.
Pencabut tanaman Sawi yang tumbuh terlalu rapat juga perlu dilakukan. Penjarangan ini dilakukan setelah 2 minggu penanaman. Setelah tanaman Sawi tumbuh, perlu dilakukan penyulaman tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit dengan tanaman baru.
Jika gulma terlalu mengganggu, sering-sering melakukan penyiangan. Jika dirasa perlu, pada saat melakukan penyiangan, lakukan pula penggemburan dan pengguludan tanah. Pemupukan tambahan dilakukan setelah umur 21 hari setalah tanam. Pupuk yang diberikan berupa pupuk urea. Cara pemupukan dapat dilakukan dengan melarutkan sekitar 5 gram pupuk ke dalam 5 liter air. Larutan tersebut disiramkan diatas tanaman yang ada di media tanam.
- Penanggulangan Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman Sawi, seperti kumbang daun, ulat daun, dan penyakit busuk akar. Untuk menanggulangi hama dan penyakit tersebut dapat dilakukan secara mekanik. Usahakan untuk menghindari pemakaian pestisida dalam menanggulangi hama dan penyakit Sawi. Jika terpaksa harus menggunakan pestisida, maka usahakan dipakai 2 minggu sebelum panen.
- Panen Sawi
Pemanenan Sawi dapat dilakukan pada umur 40 sampai 50 hari setelah tanam. Cara memanen Sawi adalah dengan memotong pangkal batang atau dengan mencabut seluruh tanaman. Setelah dicabut, bersihkan Sawi tersebut dengan membuang tanah yang melekat pada akar Sawi atau dengan memotong bagian yang tidak penting. Kemudian, cucilah dengan menggunakan air guna memperpanjang kesegaran Sawi.
Manfaat budidaya tanaman sawi di tengah wabah covid-19.
Sawi merupakan salah satu sayuran yang bisa dibudidayakan dan tentunya mengandung berbagai manfaat bagi tubuh manusia, terlebih ditengah pandemi Covid-19 ini. Budidaya sayuran sawi di tengah pandemi Covid-19 dapat memberikan berbagai manfaat diantaranya yakni :
- Sebagai salah satu cara menjaga ketahanan pangan. Budidaya sayuran sawi merupakan salah satu cara menjaga ketahanan pangan dari segi pemenuhan kebutuhan akan sayuran.
- Budidaya tanaman sawi memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi. Tanaman sawi mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena kaya akan serat, kandungan gizinya tinggi, dan juga mempunyai khasiat obat.
- Dapat menghemat pengeluaran. Dengan melakukan budidaya tanaman sawi, kita bisa mengonsumsi sayuran sawi panen dari hasil budidaya kita sendiri dan tidak perlu membeli. Sehingga secara tidak langsung dapat menghemat/mengurangi pengeluaran rumah tangga di tengah pandemi Covid-19.
- Menambahpemasukan atau pendapat Hasil panen dari budidaya sayuran sawi, dapat kita pasarkan baik secara online maupun offline, sehingga hal tersebut dapat menambah pemasukan.
- Budidaya sawi mudah untuk dilakukan, banyak kalangan yang menyukainya, dan memanfaatkannya. Sayuran sawi merupakan sayuran yang mudah untuk tumbuh dan dibudidayakan melalui biji. Metode budidaya sayuran sawi dapat dilakukan baik secara konvensional maupun hidroponik, dapat hidup didataran rendah maupun dataran tinggi, modal yang kita perlukan juga sangat terjangkau, serta perawatan dan pemeliharaan yang juga tidak membutuhkan biaya yang mahal. Selain itu, banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkan sayuran sawi.
- Tanaman sawi berumur cukup pendek Tanaman sawi secara umum dapat dipanen sekitar 40-50 hari. Cara panennya pun sangat mudah, bisa dengan cara dicabut dan dibersihkan akarnya atau hanya dipotong sampai pangkalnya, tergantung keinginan/sesuai selera masing-masing.
- Bisa digunakan menjadi olahan masakan maupun campuran masakan Sayuran sawi dapat dimanfaatkan dengan cara diolah menjadi berbagai macam jenis olahan masakan atau campuran makanan tertentu. Selain itu ada berbagai menu makanan yang mewajibkan menggunakan sawi seperti mie ayam, bakso, pecel gado-gado, dan lain sebagainya.
- Dapat menghasilkan sayuran sawi yang sehat dan bebas dari bahan-bahan kimia. Sayur mayur yang dipanen dari hasil berkebun sendiri tentunya lebih higienis dan tentunya lebih sehat dan terasa aman dalam mengonsumsinya.
- Tanaman sawi mengandung protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
- Mengkonsumsisayuran sawi memiliki banyak nutrisi sehat yang bermanfaat untuk kesehatan.(*)
Related Posts
.
Penerbit Buku Berkwalitas , “Penerbit Marjinal” Yogyakarta. Hub 081 567 898 354
Ratno Susanto Bos RSG asal Malang Sampaikan Selamat, Penerbit Marjinal Resmi Berdiri di Kota Pelajar Yogyakarta!
Eko Wiratno[Pendiri EWRC Indonesia] : 5 Provinsi dengan Jumlah Perguruan Tinggi Terbanyak di Tanah Air.
Pro Kontra Permendikbud Ristek Nomor 44 Tahun 2024
No Responses