Jakarta- Kebijakan Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) yang hanya memublikasikan nama-nama debitur/ obligor tertentu menuai sorotan tajam dari masyarakat karena dinilai sebagai bentuk tindakan pandang bulu dan tidak adil.
Alasan Satgas yang menyatakan hanya akan memublikasikan mereka yang tidak kooperatif dinilai keliru, karena toh pada dasarnya semua debitur/obligor tidak kooperatif. Buktinya, selama menerima dana talangan 20 tahun lebih, mereka tidak punya niat sama sekali untuk mengembalikan.
Satgas tidak bisa hanya mengumumkan satu persatu debitur yang akan ditagih. Tindakan itu tidak benar dan tidak adil, seluruh penerima seharusnya diumumkan bersamaan agar tidak menjadi bahan untuk negosiasi. Dikhawatirkan, jika tidak transparan ke publik bisa terulang praktik-praktik di masa lalu di mana banyak permainan di belakang layar yang koruptif.
Terpisah, Pendiri Eko Wiratno Research and Consulting Eko Wiratno menyambut baik Tugas Satgas BLBI kali ini. “Kita apresiasi untuk Satgas BLBI saat ini, dengan harapan bisa mengemban tugas dengan baik, Satgas harus memaksa pengemplang ini untuk mau membayar hutangnya, melunasi adalah kewajiban mereka”, Tegasnya ketika dihubungi arwira news.com(Ahad/19-09-2021) (https://koran-jakarta.com/***)
Related Posts
Setelah Nunggu 28 Tahun, Klaten Akhirnya Punya Bioskop! Bos EWRC Indonesia Bangga.
ARIYA KONSULTAN : BERIKUT 10 JUDUL SKRIPSI AGROTEKNOLOGI
Berikut Harga Emas Antam dalam Kurun 5 Tahun Terakhir!
LEZATNYA DAGING ENTOK, SIMAK ULASAN LENGKAP BERIKUT INI!
Eko Wiratno Pendiri EWRC Indonesia : Hari ini Harga Emas Antam 0,5 Kg Tembus Rp 727.320.000. Simak Ulasan Berikut!
No Responses