Kegiatan menulis selalu menarik untuk dibahas. Tahukah Anda bahwa kegiatan menulis perlu dipersiapkan agar hasilnya maksimal? Berikut 6 hal penting cara menulis artikel yang dapat Anda praktikkan agar Anda dapat menulis artikel dengan mudah dan hasil tulisan berkualitas.
Menulis merupakan kegiatan kreatif seseorang yang menuangkan isi pikirannya ke dalam karangan berupa tulisan dengan maksud tertentu. Khusus artikel ilmiah, tulisan harus mampu mewakili masalah yang dibahas, metode penulisan, sampai dengan hasil yang diperoleh. Semua harus dapat dipahami secara mudah oleh pembaca.
Cara Menulis Artikel
Menulis ternyata bukan suatu hal yang mudah. Tidak semua orang dapat menuangkan isi kepala mereka ke dalam tulisan yang berbobot, berkualitas, dan memiliki dampak. Seringkali seseorang, bahkan penulis senior pun bingung harus mulai menulis dari mana. Beberapa menemui jalan buntu di tengah penulisan. Ada juga yang mampu menyelesaikan tulisannya, tetapi tulisan yang dihasilkan tidak jelas arah dan tujuannya. Nah, ternyata ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum Anda memulai menulis agar tidak menemui kendala seperti yang telah disebutkan.
1. Tentukan Sebuah Tema
Cara menulis artikel yang pertama yaitu menentukan tema. Ibarat pondasi sebuah rumah yang harus dibangun secara kokoh, tema yang ditentukan harus benar-benar Anda kuasai atau minimal tema yang Anda suka. Hal ini penting, karena penguasaan pribadi (personal mastery) atau kesukaan (taste) akan sangat mempengaruhi kualitas tulisan dan semangat Anda dalam menulis. Anda dapat memilih tema berdasarkan latar belakang pendidikan, lingkungan tempat tinggal, kejadian-kejadian yang sedang hits, atau pokok bahasan sosial yang selalu menarik untuk dikaji.
2. Menentukan Topik atau Niche
Topik, niche, atau ceruk merupakan pengerucutan tema yang telah Anda tentukan. Misal Anda telah memilih tema pendidikan, maka kita bisa menentukan topik terkait seperti motivasi belajar yang kurang di masa pandemi, potensi kecanduan gawai pada siswa, penurunan prestasi belajar, pengembangan media belajar, atau permasalahan pendidikan lain yang lebih spesifik. Penentuan topik ini menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi variabel-variabel yang akan Anda bahas dalam tulisan nantinya. Jika dalam sebuah karya ilmiah, topik ini digunakan sebagai pertimbangan penentuan judul artikel dan variabel yang akan diteliti sehingga juga akan sangat menentukan metode penelitian, instrumen penelitian yang akan digunakan, cara pengambilan data, sampai dengan teknik analisis yang akan digunakan.
3. Membuat Outline atau Draft
Secara sederhana outline merupakan kerangka tulisan. Biasanya outline memuat pertanyaan yang memuat unsur 5W+1H dari tema dan topik yang telah ditentukan. Namun, Anda juga bisa mengembangkan sebuah outline berdasarkan selera Anda. Tuliskan poin-poin penting dari topik Anda. Misalnya kita akan membahas “penurunan motivasi belajar di masa pandemi”, maka Anda bisa menguraikannya menjadi (1) data seperti apa pembelajaran di masa pandemi, (2) data penurunan prestasi belajar, (3) penyebab-penyebabnya, dan (4) solusi yang Anda tawarkan. Poin-poin tersebut dapat diuraikan lebih lanjut dengan teknik 5W+1H.
4. Mengumpulkan Materi
Setelah outline dirasa sudah mantap, barulah kita mencari data atau materi berdasarkan poin-poin yang kita sudah uraikan. Selalu patuhi poin-poin tersebut jika Anda masih pemula. Megubahnya hanya akan membuat Anda bingung dan malas untuk menyelesaikan tulisan. Carilah materi dari berbagai sumber. Yang paling aktual dan faktual, tentu saja dengan langsung terjun ke masyarakat. Namun, Anda juga dapat mencai referensi dari buku, artikel ilmiah pada jurnal, mewawancarai ahli, mengikuti seminar, atau sumber ilmiah lain. Semakin banyak data yang Anda kumpulkan, semakin mudah Anda mengembangkan tulisan.
5. Mulailah Menulis
Setelah semua data yang Anda butuhkan cukup, bulatkanlah tekad untuk mulai menulis. Anda juga dapat membuat jadwal atau target-target kecil yang harus dicapai untuk membantu. Misalnya untuk hari Senin harus selesai satu poin bahasan, Selasa satu lagi, dan seterusnya. Tidak terasa tulisan akan selesai. Jangan ragu untuk membaca tulisan karya orang lain sebagai referensi gaya penulisan. Tentu saja akan berbeda menulis karya sastra dengan karya ilmiah.
Tulisan terkait: Tips Menulis Karya Ilmiah
6. Me-review Tulisan
Setelah poin-poin dalam outline sudah kita kembangkan menjadi tulisan yang utuh, jangan lupa untuk me-review tulisan Anda. Baca ulang tulisan Anda kata per kata sambil diresapi. Periksa apakah ada kesalahan penulisan kata atau tanda baca, ketidaksesuaian dengan EYD, kalimat yang kurang efektif, apakah isi tulisan sudah memiliki kekuatan, dan sebagainya. Pastikan diri Anda sendiri sudah puas dengan tulisan tersebut, karena bagaimana mungkin tulisan bisa diterima bila penulisnya sendiri tidak yakin dengan tulisannya. Anda juga bisa meminta bantuan teman atau keluarga untuk membaca karya Anda. Bila karya tersebut karya ilmiah, pastikan juga sudah dikonsultasikan dengan pakar di bidangnya.
Related Posts
Eko Wiratno(Pendiri EWRC Indonesia) : Bupati Boyolali Terpilih Agus Irawan dan Wakil Bupati Terpilih Dwi Fajar Nirwana akan dilantik 10 Februari 2025.
Eko Wiratno, Pendiri EWRC Indonesia : Berikut Hasil Real Count Pilkada 2024 di 35 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
mmm
vv
Bos EWRC Indonesia Gunakan Hak Pilihnya dalam Pilkada Serentak di TPS 03 Desa Trotok Wedi Klaten
No Responses