Sejarah Kabupaten Boyolali yang Saat ini Rabu(05/06/2024) Genap Berusia 177 Tahun

BOYOLALI(Jaringan Arwira Media Group)- Kabupaten Boyolali hari ini Rabu Pon (05/06/2024) genap berusia 177 tahun, usia yang cukup tua dan mempunyai asal-usul yang cukup unik. Selama ini banyak yang mengira nama Boyolali berasal dari kata baya (buaya) dan lali (lupa). Namun, asal-asal kabupaten di lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu ini tidaklah sesimpel itu.

 

Mengutip artikel di laman resmi Pemkab Boyolali boyolali.go.id, legenda nama Boyolali berhubungan dengan cerita perjalanan Ki Ageng Pandan Arang, Bupati Semarang pada abad XVI. Mungkin karena itu pula nama Boyolali belum dikenal pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging.

 

Dalam Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolali tidak disebutkan. Konon kisah asal-usul nama Boyolali berasal dari ucapan Ki Ageng Pandan Arang atau yang lebih dikenal dengan nama Tumenggung Notoprojo. Dikisahkan bahwa Ki Ageng Pandan Arang diramalkan oleh Sunan Kalijaga akan menjadi wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar.

 

Sunan Kalijogo kemudian mengutus Ki Ageng Pandan Arang untuk pergi ke wilayah Gunung Jabalakat di Tembayat (saat ini Kecamatan Bayat, Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalanannya dari Semarang menuju Tembayat, Ki Ageng Pandan Arang banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian.

 

Ia berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri. Ketika berada di salah satu hutan belantara, Ki Ageng Pandan Arang dirampok oleh tiga orang yang mengira ia membawa harta benda. Namun, dugaan para perampok itu keliru. Lokasi tempat perampokan itu sekarang dikenal dengan nama Salatiga.

 

Perjalanan Ki Ageng Pandan Arang berlanjut hingga sampai lah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu ampel dan tempat itu sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Pada titik ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istrinya.

 

Sambil menunggu mereka, Ki Ageng Pandan Arang beristirahat di batu besar di tengah sungai. Saat istirahat itu, ia berucap “bayawis lali wong iki,” yang artinya “Sudah lupakah orang ini?”

Batu Mirip Dakon

Dari kata “bayawis lali” itulah asal-usul nama Boyolali muncul sebagai nama daerah tempat batu besar itu berada. Batu besar itu diperkirakan berada di Kali Pepe yang membelah wilayah kota Boyolali. Sayangnya hingga sekarang belum ada penelitian yang membuktikan keberadaan batu tersebut.

 

Demikian juga dengan batu yang cukup besar di depan Pasar Sunggingan, Boyolali. Konon, menurut masyarakat setempat, batu itu dulu adalah tempat beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya, istri Ki Ageng Pandan Arang itu mengetuk-ngetukkan tongkatnya di batu ini hingga menjadi berlekuk-lekuk mirip dakon (mainan anak-anak tempo dulu).

 

Karena batu ini mirip dakon, masyarakat sekitar menyebutnya Mbah Dakon dan hingga sekarang batu ini dikeramatkan dan tak ada yang berani mengusiknya.

 

Bupati Ziarah ke Bayat

 

 

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat menaiki ratusan anak tangga menuju puncak makam Ki Ageng Pandanaran yang bertempat di bukit Jabalkat atau tepatnya di wilayah Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Kamis (30/05/2024).

 

Kehadirannya bersama rombongan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dan jajaran Forkopimda Kabupaten Boyolali dalam rangka ziarah makam Sunan Pandanaran dalam rangkaian peringatan ke-177 Hari Jadi Kabupaten Boyolali.

Kunjungan rombongan di tempat tersebut yang konon menjadi tempat persinggahan terakhir Sunan Pandanaran dalam perjalanan sejarah yang menurut legenda akan ada suatu daerah yang disebut Boyolali.

 

Setiba di lokasi, rombongan memanjatkan doa yang diawali dengan dzikir dan tahlil di Makam Ki Ageng Pandanaran.

 

Bupati Said menyampaikan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Ki Ageng Pandanaran yang dilakukan rutin setiap tahun. Sebuah daerah yang kini memiliki nama Kabupaten Boyolali, tidak lepas dari peran Ki Ageng Pandanaran.

 

“Tiap tahun kita memperingati Hari Jadi Kabupaten Boyolali. Dan tiap tahun pula kita semua hadir untuk berziarah di Makam Ki Ageng Pandanaran. Semoga ini semua bagian dari bagaimana kita hadir menjadi pemimpin yang sekarang ini terus mampu untuk terus menghormati dan menghargai pemimpin atau tokoh sebelumnya,” ungkap Bupati Said.

 

Senada, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kabupaten Klaten, Sutopo mengatakan bahwa jalinan kerjasama yang sudah baik antara Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten dapat terus dilakukan dengan berpedoman pada keluhuran akhlak Ki Ageng Pandanaran.

 

“Ziarah di Makam Ki Ageng Pandanaran ini membuktikan bahwa Kabupaten Klaten dengan Kabupaten Boyolali memiliki kedekatan historis dan hal ini tentu akan mempererat silaturahmi antara Kabupaten Klaten dengan Kabupaten Boyolali. Sehingga kerjasama antar daerah senantiasa terjaga serta selalu bersinergi untuk kemajuan bangsa Indonesia,” kata Sutopo.

 

Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Boyolali Ke-177 akan dilanjutkan dengan agenda Khataman Al Quran dan niti tilas pada Selasa (04/06/2024) di Kali Gede Kabupaten Boyolali dan puncaknya akan digelar Upacara pada Senin (05/06/2024) yang dipusatkan di Alun Alun Kidul Kabupaten Boyolali. Acara dilanjutkan dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Ratna Negara.

 

Selain itu, rangkaian peringatan juga dilakukan silaturahmi ke mantan Bupati dan Wakil Bupati Boyolali, ada pula kegiatan kesenian dan hiburan antara lain parade band pelajar, kesenian tradisional, gebyar inovasi pendidikan, gelar UMKM, Komunitas KoesPloes. Digelar pula kegiatan olahraga antara lain kejuaraan bulu tangkis, turnamen tenis lapangan, jalan sehat. Serta, gerakan Safari KB MKJP di kecamatan di Kabupaten Boyolali.

 

Penetapan Tanggal Lahir

 

Mulai dari penelitian oleh Lembaga Penelitian Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada 1981. Setelah itu pada 23 Pebruari 1982 di Gedung DPRD Boyolali diselenggarakan seminar yang menyimpulkan tanggal 5 Juni 1847 sebagai Hari Jadi Kabupaten Boyolali.

 

Selanjutnya melalui Rapat Paripurna DPRD, 13 Maret 1982, ditetapkan Perda No 3/1982 tentang Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Boyolali.(Tim Liputan Pemkab Boyolali/ **)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

Situs Judi Slot onliNe terpercaya

Berdasarkan situs judi slot online terbaik dan resmi. Judi online terlengkap seperti live casino online, slot online pragmatic play,jackpot slot terbesar. itus agen judi online memiliki game judi slot online, judi bola, slot88star, live casino jackpot terbesar winrate 89%. DAFTAR GRATIS! game yang menawarkan berbagai jackpot yang bisa anda dapatkan dan sensasi permainan yang luar biasa dalam bermain judi.


Link alternatif: