Eko Wiratno(Pendiri EWRC Indonesia) : Total Biaya Pembuatan Greenhouse

Greenhouse merupakan sebuah konstruksi bangunan yang difungsikan sebagai tempat tanaman dibudidayakan dan dilestarikan. Greenhouse biasanya dibangun dengan bahan material berupa kaca, kayu, baja ringan, dan plastik. Lalu, sebenarnya berapa sih biaya pembuatan greenhouse itu?

Biaya untuk Pembuatan Greenhouse

Material konstruksi greenhouse tersebut dipilih karena kemampuannya bekerja sebagai medium transmisi sehingga dapat menangkap energi di dalam greenhouse, yang memanaskan tumbuhan dan tanah di dalamnya. Untuk selengkapnya mengenai standar bangunan greenhouse, jenis dan tipe serta biaya yang perlu dipersiapkan, bisa baca selengkapnya pada penjelasan di bawah.

(Dok. ABC Boyolali)
(Dok. ABC Boyolali)

Standar Bangunan Greenhouse

Perancangan konstruksi greenhouse di kawasan tropis basah seperti di Indonesia memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda dengan rancangan greenhouse di kawasan subtropik.

Perbedaannya greenhouse pada kawasan subtropika dengan empat musim memiliki fungsi sebagai tempat untuk memproduksi sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias/bunga. Panas yang bersifat permanen di dalam greenhouse memungkinkan pertumbuhan tanaman pada musim dingin bisa lebih baik, karena suhu udara di dalamnya dapat dijaga agar tidak terlalu rendah.

Sedangkan greenhouse di kawasan iklim tropis basah dirancang dengan fungsi utama sebagai pelindung tanaman dari gangguan sekitarnya seperti serangan hama penyakit, angin kencang, dan panas berlebihan.

Berdasarkan SNI 7604-2010 berikut ini adalah perbedaan greenhouse di daerah tropis dan subtropis.Biaya untuk Pembuatan Greenhouse

Perbedaan

Sub Tropis

Tropis

Fungsi Sebagai sarana pertanian, khususnya pada negara dengan empat musim. Melindungi tanaman dari derasnya air hujan secara langsung dan intensitas cahaya yang berlebihan
Prinsip Kerja Menjaga temperature panas sehingga suhu udara dalam greenhouse optimal Suhu udara relatif sama dengan di luar greenhouse
Bukaan atau ventilasi Memiliki lebih sedikit bukaan/ventilasi atau lebih tertutup. Bukaan yang minimal ini dibutuhkan karena saat musim dingin datang, udara hangat akibat radiasi infra merah sangat dibutuhkan untuk dipertahankan agar tidak keluar. Memiliki banyak bukaan ventilasi untuk mengatasi suhu udara yang terlalu tinggi akibat radiasi sinar infra merah.
Konstruksi Konstruksi lebih kompleks karena memerlukan berbagai sarana kontrol lingkungan Konstruksi lebih sederhana, sarana kontrol relatif sedikit

1. Struktur greenhouse

a. Tinggi bangunan greenhouse

  • Tinggi greenhouse minimal 3,4 – 4 m agar udara yang ada di dalamnya tidak panas dan pengap Suhu di dalam greenhouse yang baik berkisar 25oC – 27oC dengan kelembapan minimum 50%.
  • Tinggi talang air 2.8 m – 3 m untuk greenghouse tipe multispan.

b. Pondasi

  • Pondasi harus dirancang kuat menahan beban ke atas, penggulingan, dan penurunan beban ke bawah.
  • Pondasi permanen harus disiapkan utntuk material berupa kaca dan plastik berat.
  • Greenhouse dengan penutup berupa polyethylene tidak memerlukan struktur pondasi yang kuat, akan tetapi pada bagian tiang pendukungnya harus di-set pada pijakan kaki beton dengan tepat.

c. Ventilasi didesain dengan bukaan 18-29% dari lebar lantai. Fungsinya adalah agar udara panas dapat keluar dengan lancar.
d. Rangka dan penutup

  • Struktur dan rangka greenhouse harus mampu menahan beban hingga 25 kg/m2.
  • Struktur rangka greenhouse memiliki kemampuan untuk menahan tiupan angin maksimum 250 km/jam
  • Material rangka dapat menggunakan baja, kayu dan aluminium
  • Penutup harus cukup terang sehingga mampu meneruskan cahaya matahari untuk masuk ke dalam secara optimal.

e. Material penutupan

  • Kaca, memiliki kemampuan yang bagus untuk meneruskan cahaya masuk ke dalam greenhouse.
  • Plastik polyethylene, mampu melindungi atap dari terpaan hujan, harganya murah, dan hanya memerlukan sedikit komponen struktural.
  • Serat kaca (fiberglass), bersifat awet, kaku, dan tersedia dalam berbagai tingkat penerusan cahaya.
  • Kasa (screen), biasa digunakan untuk memberikan kondisi peneduhan, perlindungan dari dahan/ ranting yang jatuh, akan tetapi tidak bisa melindungi dari hujan.

2. Bentuk atap greenhouse

Konstruksi greenhouse memiliki beberapa jenis berdarakan penampang melintang yaitu:

  • Flat, yaitu atap greenhouse dengan konstruksi sederhana yang difungsikan ketika proses persemaian.
  • Shed, yaitu konstruksi atap miring yang bersandar pada dinding bangunan lain dan ada juga yang tidak.
  • Uneven span, yaitu atap greenhouse yang memiliki kemiringan berbeda pada tiap sisinya.
  • Gable, yaitu konstruksi atap greenhouse berbentuk segitiga sama sisi dengan bagian dinding berbentuk tegak.
  • Mansard, yaitu konstruksi atap bangunan yang berbentuk kurva lengkung dengan terdiri dari beberapa segmen garis lurus untuk memaksimalkan radiasi matahari agar bisa masuk ke dalam.
  • Arch, yaitu atap greenhouse yang didesain melengkung dan dipasangi plastic film sebagai bahan dasar atapnya.

Jenis dan Tipe Greenhouse

Greenhouse yang sifatnya ruangan tertutup mengharuskan pemilik untuk memperlakukan tanamannya secara berbeda jika dibandingkan dengan tanaman-tanaman yang tumbuh bebas di luar. Pemilik greenhgouse harus mengkontrol hama tanaman, kelembapan, temperatur, dan juga pengairannya.

Nah, ada beragam jenis dan tipe greenhouse, yaitu:

1. Jenis greenhouse

Greenhouse dapat dibedakan berdasarkan material dominan yang digunakan. Pengkategorian ini berfungsi untuk mempermudah perkiraan biaya pembangunan greenhouse dan umur pakai greenhouse itu sendiri.

Adapun jenis greenhouse yang biasa dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Greenhouse bambu

Greenhouse bambu merupakan rumah tanaman yang difungsikan sebagai greenhouse produksi. Dengan material bambu, maka biaya pembuatan greenhouse ini cenderung paling murah. Oleh sebabnya, banyak dari kalangan petani yang memanfaatkannya sebagai sarana produksi.

Karena bahannya yang tidak terlalu awet, maka greenhouse ini memiliki umur yang relatif pendek. Kelemahan lainnya adalah bahan material berupa bambu dapat menjadi media timbulnya hama penyakit pada tumbuhan.

Struktur yang cenderung tidak begitu kuat, maka hanya cocok digunakan atap berupa bahan plastik UV.

  • Greenhouse kayu

Jenis greenhouse berikutnya adalah grenhouse kayu. Material kayu yang cocok digunakan berupa jenis kayu yang tahan air, seperti kayu ulin dan bengkirai.

Umur pakai greenhouse kayu biasanya lebih panjang dengan kondisi sanitasi lingkungan lebih baik jika dibandingkan dengan greenhouse bambu. Biasanya bagian dinding bawah pada greenhouse ini dibuat dari pasangan bata yang diplester. Jenis greenhouse ini bahan atapnya juga sudah lebih bervariasi mulai plastik, polycarbonate, PVC hingga kaca.

  • Greenhouse besi

Greenhouse besi memiliki kualitas yang bagus. Selain itu, umur pakainya tergolong paling lama. Dari segi umur pakai dan kwalitas, maka yang terbaik adalah greenhouse yang menggunakan struktur besi ini. Anda dapat menggunakan besi “hot dipped galvanis”, baja ringan, dan jenis logam lainnya.

Struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan/optional dapat dipasangkan pada jenis greenhouse besi. Dengan begitu, penggunaan greenhouse ini dapat dilakukan secara optimal.

2. Tipe greenhouse

Jika dilihat dari desainnya, greenhouse dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu:

  • Tipe Tunnel

Tipe greenghouse ini jika dilihat dari depan tampak seperti lorong setengah lingkaran. Kelebihannya adalah memiliki struktur yang sangat kuat. Atapnya yang berbentuk melengkung kebawah merupakan bentuk yang sangat ideal untuk melindungi tanaman dari terpaan angin. Sedangkan struktur busur dengan bagian kakinya yang terpendam ke dalam tanah memiliki peranan yang bagus untuk kekuatan bangunan.

Kekurangan dari tipe greenhouse tunnel ini adalah kurang cocok diaplikasikan pada negara dengan iklim tropis karena minimnya sistem ventilasi. Jika ingin diaplikasikan pada daerah tropis maka dibutuhkan tambahan biaya berupa pemasangan exhaust fan atau cooling system yang berfungsi untuk mengalirkan dan menurunkan suhu udara di dalam greenhouse.

  • Tipe Piggy Back

Greenhouse tipe piggy back ini cocok diaplikasikan pada negara tropis. Oleh karenanya banyak yang menyebut sebagai tropical greenhouse. Dengan ventilasi udara yang sangat baik greenhouse ini memberikan lingkungan mikroklimat yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman.

Untuk daerah yang memiliki kecepatan angin yang tinggi sangat tidak disarankan untuk membangun greenhouse tipe piggy back, misalnya daerah dekat pantai.

Biaya pembuatan greenhouse ini cenderung lebih mahal dibandingkan tipe lain karena penggunaan material struktur yang lebih banyak.

  • Tipe Campuran (Single span dan Multispan)
(Dok. ABC Boyolali)
(Dok. ABC Boyolali)

Desain tipe greenhouse ini merupakan campuran antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Oleh karenanya, desain greenhouse ini mememiliki keunggulan yang lebih baik jika dibandingkan dari tipe tunnel dan tipe piggy back. Struktur pada desain greenhouse campuran ini lebih kuat dengan ventilasi yang maksimal.

Keunggulan lainnya adalah beberapa unit greenhouse single span dapat dijadikan satu dalam satu blok greenhouse besar sehingga terbentuk multispan. Dengan demikian, biaya pembuatan greenhouse tipe ini bisa jadi lebih hemat.

Jika Anda membutuhkan greenhouse dengan ukuran yang luas, maka type multispan ini merupakan type yang paling sesuai.

Biaya Pembuatan Greenhouse

(Suasana ABC Boyolali ukuran 12meter x 20 meter)

Salah satu material konstruksi yang banyak digunakan untuk membuat greenhouse adalah baja ringan. Banyak keunggulan dari penggunaaan material baja ringan untuk pembuatan greenhouse. Salah satunya sangat cocok untuk diaplikasikan pada daerah yang sering mengalami perubahan iklim yang cukup ekstrim.

Selain itu, baja ringan yang digunakan sebagai rangkanya dapat memperpanjang umur bangunan greenhouse karena material ini tahan karat, kokoh, dan tidak mudah lapuk.

Lalu, berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan greenhouse dengan material rangkanya berupa baja ringan? Yuk simak ulasan singkatnya di bawah ini:

Sebagai contoh, terdapat lahan dengan luas sekitar 18 x 12 meter yang rencananya akan didirikan bangunan greenhouse. Berikut ini bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan greenhouse:

  • Reng baja ringan (per batang 6 meter) = 90 batang
  • Profil Kanal C baja ringan = 120 batang
  • Baut Baja = 3400 buah
  • Plastik UV untuk dinding dan atap 4 x 139 meter
  • Screen net ukuran 3×125 meter
  • Batako = 600 buah
  • Pasir = 6 bak

Setelah diketahui bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan, maka perkiraan biaya pembuatan greenhouse dengan rangka baja ringan adalah sebagai berikut.

  • Harga reng baja ringan 90 batang = 90 x Rp40.000 = Rp3.600.000,00
  • Harga kanal C baja ringan 120 batang = 120 x Rp90.000 = Rp10.080.000,00
  • Harga baut baja 3400 buah = 3400 x Rp350 = Rp1.190.000,00
  • Harga plastic UV 125 meter = 140 x Rp35.000 = Rp4.900.000,00
  • Harga Screen net 100 meter = 100 x Rp35.000 = Rp3.500.000,00
  • Harga batako = 600 x Rp2.500 = Rp1.500.000,00
  • Harga pasir 4 bak = 6 x Rp300.000 = Rp1.200.000,00
  • Tukang ada 6, Waktu Pengerjaan 7 Hari (6x7xRp. 150.000)  = Rp. 6.300.000,00   32.990.000
  • Lain-lain 10 persen dari total =  Rp. 3.299.000

TOTAL Rp. 36.289.000,00

Nah, jika ditotal maka didapatkan biaya pembuatan greenhouse baja ringan dengan ukuran luas 18 x 12 meter adalah Rp36.289000,00. Perlu diketahui, biaya konstruksi tersebut belum termasuk sewa lahan (jika lahan bukan milik sendiri).

Biaya Pembuatan Green House Bambu

Bahan Pembuatan Green House Bambu

Sebenarnya bahan utama diperlukan untuk pembuatan Green House tergantung dengan desain, kondisi lingkungan hingga biaya dimilikinya. Mungkin untuk bahan-bahan yang diutamakan lainnya bisa dilihat dibawah ini.

1. Kerangka Green House

Kerangka adalah bagian penting dari bangunan Green House yang merupakan penguat bangunan agar tidak mudah roboh. Karena pembahasan kali ini adalah pembuatan Green House dengan bambu.

Maka kalian harus mempersiapkan bahan bambu yang sudah diukur dengan lokasi Green House menurut lebar atau panjang. Selain itu kalian harus memilih jenis bambu tahan dengan segala cuaca.

2. Penutup Green House

Selanjutnya ada penutup Green House berguna untuk menghidari adanya cuaca hujan ataupun sinar matahari yang terlalu panas. Ada beberapa bahan material yang digunakan penutup Green House sebagai berikut ini.

  • Acrylic
  • Polycarbonate
  • Fiberglass Reinforced Polyester
  • Polyethylene film
  • Polyvinly Cholride film

3. Peralatan Green House

Selain bahan utama untuk pembuatan Green House, kalian juga harus membeli beberapa peralatan yang mendukung dengan tanaman. Agar lebih jelasnya apa saja peralatanya, berikut ini adalah peralatan yang mendukung Green House.

  • Alat pengukur suhu
  • Alat pengukur kelembaban
  • Alat pengukur cahaya matahari
  • Alat menyiram
  • Alat penyemprot pertisida

Desain Green House Bambu

Setelah melihat berbagai macam bahan-bahan pembuatan Green House Bambu, maka selanjutnya harus mengetahui desain yang cocok dirumah kalian. Karena ada beberapa desain Green House yang dapat kalian tiru seperti contoh tipe Tunnel, Piggy Back dan Campuran.

Biaya Pembuatan Green House Bambu

Sebenarnya untuk biaya pembuatan Green House akan disesuaikan dengan ukuran serta perlengkapan yang dibutuhkan. Namun untuk bahan pembuatan dengan bambu, biaya akan relatif murah dibandingkan menggunakan baja ringan.

Sangat cocok sekali untuk kalian yang memiliki biaya terjangkau dan ingin membuat Green House dirumah. Terdapat beberapa ukuran Green House Bambu dan biaya pembuatan dibawah ini.

  • Green House Bambu ukuran 2×3 meter : Rp. 2.500.000
  • Green House Bambu ukuran 5×5 meter : Rp. 5.000.000
  • Green House Bambu ukuran 10×10 meter : Rp. 10.000.000
  • Green House Bambu ukuran 20×25 meter : 20.000.000

Adanya harga diatas berdasarkan paketan jasa pembuatan serta jasa tenaga, jadi kalian akan lebih mudah tanpa harus membeli bahan-bahan sendiri. Selain itu akan mendapatkan beberapa peralatan yang mendukung seperti contoh alat pengecek suhu dan sebagainya.

Bangun Green House Pakai Bambu Diklaim Bisa untuk 5 Tahun

Menurut Pemilik Green House Agrotech Botanical Center(ABC) Boyolali, Jawa Tengah, Dwi Suci Lestariana(Mahasiswa S3 FPP UNS Surakarta) penggunaan bambu itu untuk meminimalisir modal usaha pertanian modern yang saat ini sedang naik daun. Menurutnya, meski menggunakan bambu, rupanya bisa bertahan selama kurang lebih lima tahun.

“Selain itu, pakai bambu ini karena lebih kuat dari kendala angin. Untuk dinding yang berfungsi melindungi tanaman dari hama ini menggunakan bahan inseknet dan atapnya baru plastik UV (khusus green house),” ungkap Direktur EWRC Indonesia.

Ia menjelaskan, usaha pertanian yang dikemas secara modern itu baru ia lakukan pertama kali ini, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil dari pertanian. Dengan menggunakan green house, hasil pertanian bisa lebih maksimal.

“Karena ingin lebih sejahtera lagi, saya gunakan green house agar hasilnya tambah maksimal, tanpa ada hama yang menyerang,” jelasnya.

Sistem green house, lanjutnya, memiliki keunggulan yang lebih bagus ketimbang pertanian konvensional. Selain untuk mencegah hama menyerang, green house juga dinilai lebih efektif di musim kemarau ataupun musim penghujan.

“Jadi memang untuk sistem pertanian seperti ini lebih irit perawatan. Penyomprotan lebih irit dan ringan, hasilnya juga tentu lebih bagus,” ungkapnya(**)

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

Situs Judi Slot onliNe terpercaya

Berdasarkan situs judi slot online terbaik dan resmi. Judi online terlengkap seperti live casino online, slot online pragmatic play,jackpot slot terbesar. itus agen judi online memiliki game judi slot online, judi bola, slot88star, live casino jackpot terbesar winrate 89%. DAFTAR GRATIS! game yang menawarkan berbagai jackpot yang bisa anda dapatkan dan sensasi permainan yang luar biasa dalam bermain judi.


Link alternatif: