SOLO(JARINGAN ARWIRA MEDIA GROUP)– Tak terbayangkan oleh keluarga, bahwa Suci Kirana Dewi yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Boyolali(UBY) bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia dikancah dunia meski memiliki keterbatasan. Namun, Suci Kirana Dewi memang memiliki semangat juang yang tinggi sejak kecil. Suci Kirana Dewi merupakan salah satu atlet Boccia andalan Indonesia yang berlaga di ajang ASEAN Paragames Solo 2022. Meski terbilang sebagai cabang olahraga baru di Indonesia, kini nama Boccia mulai sering dibicarakan.
Suci Kirana Dewi, yang turun di kategori tunggal puteri kelas BC3 berhasil menambah perolehan medali bagi Indonesia di ASEAN Paragames Solo 2022. Dia mempersembahkan medali perunggu usai mengalahkan atlet Thailand Juthamat Rattana dengan skor 7-3 di GOR FKOR UNS Solo, Rabu (3/8/2022). Baginya, raihan medali ini adalah menjadi bukti bahwa dirinya, dengan segala keterbatasan yang dimiliki, bisa mewujudkan mimpi memberi kebanggaan kepada orangtua, dan terutama Indonesia.
“Saya ingin membanggakan orangtua, ini membuktikan bahwa sebagai penyandang cacat juga bisa berpretasi di ajang internasional,” Suci Kirana menuturkan.
Terlahir dengan Cerebral Palsy, ayah Suci Kirana Dewi, Wuli Santoso sempat mengkhawatirkan nasib putri sulungnya. Namun justru Suci Kirana Dewi memiliki semangat yang luar biasa walau memiliki keterbatasan. Pertandingan hari ini terasa istimewa karena dia didukung langsung oleh orang-orang terpenting dalam hidupnya, yaitu ayah, ibu, serta adiknya. Ayahnya, Wuli Santoso, bahkan tak bisa menutupi rasa harusnya setelah Suci Kirana Dewi menyumbang medali perunggu.
“Saya sangat bangga sekali, ini adalah kebanggaan orang tua,” kata Wuli dengan mata berkaca-kaca.
Bagi Suci Kirana Dewi sendiri, ini adalah pengalaman pertamanya bermain di ajang multi-event internasional, sehingga wajar jika ia merasa gugup. Apalagi karena banyak penonton yang datang langsung ke venue.
“Ini adalah turnamen internasional pertama saya, semoga saya bisa lolos ke Paralimpic dan mempersembahkan medali untuk Indonesia,” ucap Suci Kirana.
Suci Kirana Dewi sebelumnya mendulang emas saat bermain di Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) XVI Papua 2021. Setelah mengamankan medali pertamanya di tingkat Asia Tenggara, Suci Kirana Dewi memasang target tinggi untuk lolos main di Paralimpiade 2024 di Prancis.
Terpisah Direktur Eksekutif EWRC Indonesia, Dwi Suci Lestariana, S.P, MP dari Klaten menyampaikan ucapan selamat dan sukses atas raihan yang telah dicapai Suci Kirana dalam ajang ASEAN Paragames di Solo kemarin.
“Atas nama lembaga, pribadi saya ucapkan selamat untuk Suci. Kalian bisa mengharumkan nama bangsa di event internasional, teruslah berlatih raihlah prestasi diajang-ajang internasional yang lainnya”, Ungkap Dwi Suci Lestariana yang juga Wakil Rektor Universitas Boyolali tempat Suci kirana kuliah. (bbs/foto dok TVRI **)
Related Posts
m
Anwar Annaja, Atlit Balap Sepeda Asal Tambakboyo Pedan Klaten Sumbang Emas untuk Kontingen Jawa Tengah!
Bos EWRC Indonesia Eko Wiratno Jumat-Sabtu ini di Jadwalkan Nonton Peparnas di Kompleks Pemkab Boyolali.
Eko Wiratno , Pendiri EWRC Indonesia : Pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, mempertandingkan 65 cabang olahraga yang terdiri dari 87 disiplin serta 1.042 nomor pertandingan.
Mari Kenali Gejala Asam Urat dan Cara untuk Mengobatinya, Ayooooo Koleksi Buku Kesehatan Terbitan Penerbit Lakeisha dan Penerbit Underline, CP 081 567 898 354
No Responses