Wabah Covid-19 mulai masuk ke Indonesia awal maret tahun 2020 setelah ditemukannya WNI positif terpapar Covid-19. Sudah enam belas bulan pandemi yang membuat heboh ini menemani kita. Kapan pandemi ini berakhir, tak ada satu pun yang tahu. Semua ini adalah ini rahasia Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa sama halnya dengan kematian kita nanti, kapan kiamat terjadi. Pertengahan tahun 2020 bermunculan model prediksi dari para ahli dengan disiplin ilmu yang mencoba meramalkan kapan pandemi berakhir. Realitasnya, tak ada satu pun model prediksi yang akurat. Alih-alih akurat, mendekati saja pun tidak ada.
Prediksi meleset jauh, deviasi sangat besar, padahal sudah menggunakan model dan metode statistik yang canggih. Ini membuktikan bahwa banyak variabel yang tidak bisa dikuantifikasi, banyak misterinya, kalaupun bisa diukur, cenderung tidak akurat. Jadi, wajar saja, semua model peramalan pandemi Covid-19 lebih banyak error-nya. Pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakpastian dan penuh misteri.
Berbagai negara kompak untuk memerangi pandemi ini agar tragedi kemanusiaan cepat berlalu. Tren kasus baru penderita Covid-19 sempat mengalami penurunan setelah vaksin ditemukan dan digunakan secara masif di berbagai negara termasuk di Indonesia. Namun, ironisnya, bermunculan varian baru yang lebih cepat daya sebarnya dan lebih tinggi risiko kematiannya yang kembali menghadang dunia, terutama di negara berkembang termasuk di Indonesia. Melihat ini, dunia kedokteran dan kesehatan terkesan selalu berada di belakang pandemi Covid-19. Varian baru Covid-19 memamerkan bahwa ilmu kedokteran dan kesehatan secanggih apa pun cenderung terlambat mengantisipasi mutasi dari virus ini.
Mengkacadari perkembangan terakhir Covid-19 dengan varian barunya, ada baiknya kita ingat kembali pandemi flu Spanyol antara tahun 1918-1919 yang mempunyai banyak kemiripan dengan flu Spanyol. Ini poin berharga dan menjadi modal utama bagi dunia untuk bisa terbebas dari pandemi Covid-19. Penularan virus flu Spanyol begitu cepat sehingga menimbulkan kepanikan dan penutupan aktivitas ekonomi ataupun kegiatan sosial yang melibatkan banyak orang.
Flu spanyol terdiri atas tiga gelombang. Gelombang pertama pergerakan dan penyebarannya relatif lambat, tetapi gelombang kedua sangat parah dan mengalami puncak tertinggi, serta sangat mematikan. Kemudian diakhiri gelombang ketiga yang eskalasinya rendah, jauh di bawah gelombang kedua. Setelah flu Spanyol berakhir, otomatis mobilitas manusia kembali pulih dan perekonomian pun pulih dengan sendirinya.
Belajar dari flu Spanyol, tuntaskan dulu pandeminya walaupun pil pahitnya adalah roda perekonomian sangat terganggu. Kita tidak mungkin mendapatkan keduanya sekaligus, pandemi berakhir dan perekonomian aman-aman saja. Hidup ini harus memilih dan selalu ada skala prioritas. Pengalaman dari China dan Amerika Serikat (AS) yang berhasil memulihkan perekonomian secara cepat adalah karena dua negara ini sukses membendung pandemi ini.
Negeri Paman Sam hanya mengalami kontraksi perekonomian tiga kuartal berturut-turut, dari minus yang sangat parah 9,0 persen di kuartal II tahun 2020 menjadi minus 2,8 persen pada kuartal III, kemudian ditutup minus 2,4 persen pada kuartal IV-2020, dan berhasil keluar dari resesi pada kuartal I tahun 2021, pertumbuhan ekonominya sudah positif 0,4 persen. China lebih hebat lagi. Keberhasilan menangani pandemi Covid-19 dalam waktu sangat singkat, hanya dua bulan (Januari-Februari 2020), membuat perekonomiannya terbebas dari resesi. Kedua negara ini sekarang menjadi motor penggerak utama pemulihan perekonomian dunia yang sungguh luar biasa.
Pandemi kali ini terbukti meluluhlantakkan seluruh tatanan kehidupan manusia, daya rusaknya luar biasa. Jadi, pilihan yang sangat rasional adalah tuntaskan dulu masalah pandemi Covid-19, baru aspek ekonomi dan sosial akan ikut dengan sendirinya. Pada saat ini, Indonesia memerlukan satu pemikiran, satu aksi, dan satu tujuan yang sama dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 yang naik begitu drastis di bulan Juli 2021 ini.
Tidak apa perekonomian terhambat dan rehat sejenak daripada Covid-19 merajalela dan menghantui kehidupan masyarakat yang menimbulkan kesedihan mendalam dan trauma nasional. Jika Covid-19 semakin tidak terkendali, hampir bisa dipastikan perekonomian Indonesia akan semakin lebih parah kerusakannya. Ketika ini terjadi, maka membangun dan menata ulang perekonomian Indonesia akan lebih mahal biayanya, dan bisa jadi pulihnya pun akan lebih lama karena Indonesia bisa kehilangan banyak sumber daya manusia terbaik dan produktif.
Dengan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Pulau Jawa dan Bali antara 3-31 Juli 2021 yang dilakukan pemerintah harus kita dukung sepenuh hati, walaupun ini serasa jamu pahit buat perekonomian. Percayalah, pemerintah pasti akan meredam jamu pahit ini dengan bantuan sosialnya untuk masyarakat menengah bawah yang paling rentan terkena dampak PPKM darurat ini. PPKM darurat akan sukses, apalagi kita semua mau bersabar, terus berpikir positif, jangan mengeluh, jangan berprasangka buruk, dan bersatulah untuk tujuan yang sama, yaitu memerangi pandemi ini.
Perang melawan Covid-19 tak boleh setengah-setengah. Pandemi ini harus ditangani secara multidimensi. Aspek kesehatan adalah yang pertama, diikuti aspek ekonomi dengan kebijakan fiskal ekspansif dan moneter superlonggar, kemudian aspek sosial dan politik. Ayo, kita semua konsisten dan disiplin taati protokol kesehatan, patuhi kebijakan yang sudah digariskan oleh pemerintah, dan jangan lupa berdoa agar badai pandemi segera berakhir. Berdiam dan menahan diri di rumah untuk sementara, berarti Anda adalah pahlawan kemanusiaan dan cinta kepada negara ini.
Related Posts
Eko Wiratno, Pendiri EWRC Indonesia : Dinamika Pilkada Serentak 2024
AGUSTUS 2023-JULI 2024
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Oleh : Endah Puji Astuti, Dosen Program Studi Kebidanan (D-3) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dan Mahasiswa Program Doktor Program Studi Penyuluhan Pembangunan Peminatan Promosi Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta
ANALISIS BANJIR PROVINSI BENGKULU Oleh: Erli Zainal, SST, M.Keb Dosen STIKes Sapta Bakti Bengkulu/Mahasiswa Progran=m Studi Doktor (S3) Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat Minat utama Promosi Kesehatan UNS
REMAJA ANARKIS SALAH SIAPA? Oleh : Eggy Widya Larasati, Dosen Program Studi Sarjana Kebidanan Universitas Binawan S3 Penyuluhan Pembangunan Konsentrasi Promosi Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta
No Responses