Kader Kesehatan: Sumber Inspirasi Hidup Sehat  Oleh Septiana Juwita Mahasiswa Program Doktoral Penyuluhan Pembangunan / Program Pemberdayaan Masyarakat dengan Peminatan Promosi Kesehatan. Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kesehatan menjadi aspek fundamental dalam kehidupan manusia yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas individu maupun masyarakat. Dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, kader kesehatan memiliki peran sangat penting dalam kesehatan. Kader kesehatan adalah individu yang secara sukarela membantu pelayanan kesehatan di tingkat komunitas dengan memberikan edukasi, penyuluhan, dan pendampingan kepada masyarakat. Keberadaan kader kesehatan di lingkungan masyarakat menjadi ujung tombak dalam membangun kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat serta mencegah berbagai penyakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya pendekatan berbasis masyarakat untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan. Pendekatan ini memerlukan keterampilan dan kapasitas yang memadai dari para pekerja kesehatan masyarakat, termasuk kader kesehatan. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengakui bahwa kader kesehatan sebagai pengelola / pelaksana kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Kebijakan tersebut membuktikan bahwa pemerintah telah mengakui posisi kader kesehatan sebagai salah satu komponen sistem kesehatan, meskipun kader kesehatan belum dimasukkan sebagai tenaga pendukung / penunjang kesehatan atau sumber daya manusia kesehatan (SDMK). Hal tersebut dijelaskan pada Pasal 200 ayat 1 dan pasal penjelasan (1): Tenaga pendukung atau penunjang kesehatan, antara lain, berupa, tenaga biologi, tenaga administratif, pramusaji, tenaga keuangan, petugas pemulasaran jenazah, dan petugas ambulans.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2023 mengharuskan kader untuk dapat menguasai dua puluh lima (25) kompetensi dasar yang terbagi sesuai siklus kehidupan. Perlu kita ketahui bahwa kader kesehatan di Indonesia masih banyak berstatus relawan. Kerelawanan tersebut tidak boleh menjadi alasan pemerintah untuk tidak menggunakan mekanisme perekrutan yang merit (sistem yang didasarkan pada kemampuan, prestasi, dan kualifikasi individu) dan profesional. Jika pemerintah ingin menciptakan kader kesehatan yang profesional dan berkompeten, maka perlu ada pelatihan standar (dasar) sebelum kader dapat turun melakukan intervensi ke masyarakat. Kader kesehatan harus diikutsertakan dalam program orientasi atau pelatihan yang sesuai.

 

 

    

Gambar Kader Kesehatan Sedang Memberikan Pelayanan Dalam Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Krucil, Kabupaten Probolinggo

Kader kesehatan memiliki berbagai peran sangat strategis yang memiliki kontribusi dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Peran utama kader kesehatan, yaitu:

  1. Penyuluh Kesehatan. Kader kesehatan memiliki peran sebagai agen perubahan seperti memberikan penyuluhan terkait pola hidup sehat, gizi seimbang, pentingnya imunisasi, kebersihan lingkungan, dan pencegahan penyakit menular maupun tidak menular. Edukasi yang diberikan, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan keluarganya.
  2. Pendamping Ibu dan Anak. Salah satu fokus utama kader kesehatan adalah kesehatan ibu dan anak. Kader kesehatan membantu ibu hamil dalam memantau status kesehatan mereka, seperti memberikan informasi terkait pola makan sehat selama kehamilan, serta mendukung program posyandu untuk pemantauan tumbuh kembang anak. Dengan adanya kader kesehatan, seperti kasus stunting dan bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dicegah secara lebih efektif.
  3. Deteksi Dini Penyakit. Kader kesehatan memiliki peran dalam mendeteksi dini berbagai penyakit, dengan memantau kesehatan anggota masyarakat. Mereka sering kali membantu dalam pelayanan kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah, pemantauan gizi, serta deteksi tanda-tanda awal penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan tuberkulosis. Dengan deteksi dini, penanganan penyakit dapat dilakukan lebih cepat dan lebih efektif.
  4. Pendamping Pasien dan Penghubung dengan Layanan Kesehatan. Kader kesehatan juga berfungsi sebagai jembatan antara masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan. Mereka membantu mengarahkan warga yang membutuhkan layanan medis ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Selain itu, mereka mendampingi pasien dalam proses pengobatan agar kepatuhan terhadap terapi lebih terjaga.
  5. Menggerakkan Kegiatan Sosial Kesehatan. Kader kesehatan sering kali terlibat dalam kegiatan sosial, seperti gotong royong membersihkan lingkungan, mengadakan program donor darah, menggalakkan program vaksinasi, dan program lainnya. Kegiatan-kegiatan ini memiliki kontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mencegah penyebaran penyakit.

Peran kader kesehatan diperkuat dengan pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan yang mendukung keberadaan dan pengembangan kader kesehatan di masyarakat. Kebijakan tersebut meliputi:

  1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan berbagai regulasi yang mengatur peran dan tanggung jawab kader kesehatan. Regulasi ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pelaksanaan tugas mereka serta meningkatkan efektivitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
  2. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Program ini mengedepankan peran kader kesehatan dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan. Kader kesehatan memiliki peran dalam mengidentifikasi kondisi kesehatan keluarga di wilayahnya dan membantu dalam penyuluhan serta penanganan awal berbagai masalah kesehatan.
  3. Dukungan Dana dan Insentif bagi Kader Kesehatan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Pasal 36 ayat 5. Pemerintah daerah dan pusat memberikan dukungan dalam bentuk insentif atau bantuan dana operasional bagi kader kesehatan yang aktif di lapangan. Insentif ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kesejahteraan kader kesehatan dalam menjalankan tugasnya.
  4. Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas Kader Kesehatan. Pemerintah secara berkala mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari deteksi dini penyakit, edukasi kesehatan masyarakat, hingga penggunaan teknologi dalam pelayanan kesehatan.
  5. Keterlibatan Kader Kesehatan dalam Program Nasional. Kader kesehatan sering kali dilibatkan dalam program Nasional, seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), posyandu, kampanye vaksinasi, dan program kesehatan lainnya. Partisipasi kader kesehatan dalam program-program ini sangat membantu mempercepat pencapaian target kesehatan Nasional.

Meskipun kader kesehatan memiliki peran yang sangat penting dan dilindungi oleh kebijakan pemerintah yang ada. Namun, kader kesehatan masih menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugas-tugasnya, sepertit:

  1. Kurangnya Pengakuan dan Dukungan. Banyak kader kesehatan yang bekerja secara sukarela tanpa mendapatkan penghargaan atau insentif yang memadai, sehingga dapat menyebabkan kader kesehatan kurang memiliki motivasi dalam menjalankan tugasnya secara optimal.
  2. Keterbatasan Pengetahuan dan Pelatihan. Tidak semua kader kesehatan memiliki akses terhadap pelatihan dan pembelajaran yang berkelanjutan. Keterbatasan ini dapat berdampak pada kurangnya pemahaman mereka terhadap perkembangan ilmu kesehatan terbaru, sehingga edukasi yang diberikan kepada masyarakat kurang maksimal.
  3. Tantangan Sosial dan Budaya. Di beberapa daerah, masih ditemukan masyarakat yang enggan menerima informasi kesehatan dari kader kesehatan. Hal tersebut dikarena faktor budaya atau kepercayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun, sehingga menjadi hambatan besar dalam mengedukasi dan mengubah pola pikir masyarakat terhadap kesehatan.
  4. Beban Kerja yang Berat. Sebagai relawan, kader kesehatan sering kali harus membagi waktu antara tugas mereka di masyarakat dengan pekerjaan atau urusan pribadi. Beban kerja yang tinggi tanpa adanya kompensasi yang sebanding akan dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan efektivitas kerja mereka.

Kader kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, mereka tetap menjadi sumber inspirasi sehat melalui edukasi, pendampingan, dan deteksi dini penyakit. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, sangat diperlukan agar kader kesehatan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Dengan adanya kebijakan yang mendukung dan kader kesehatan yang kuat serta berdaya, kualitas kesehatan masyarakat akan semakin meningkat, sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan produktif(**)

 

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Leave a Reply

Situs Judi Slot onliNe terpercaya

Berdasarkan situs judi slot online terbaik dan resmi. Judi online terlengkap seperti live casino online, slot online pragmatic play,jackpot slot terbesar. itus agen judi online memiliki game judi slot online, judi bola, slot88star, live casino jackpot terbesar winrate 89%. DAFTAR GRATIS! game yang menawarkan berbagai jackpot yang bisa anda dapatkan dan sensasi permainan yang luar biasa dalam bermain judi.


Link alternatif: