
Artikel yang paling atas adalah yang rangkingnya paling tinggi mulai dari Q1, Q2, Q3, sampai yang paling rendah Q4. Untuk pemula di dunia Scopus, sangat disarankan untuk tidak mensubmit artikelnya ke daftar jurnal yang paling atas (Q1) karena penerimaan dan proses reviewnya akan sangat ketat dan feedback reviewnya sangat pedas-pedas, kecuali jika anda confident.
Usahakan untuk submit artikel anda ke jurnal Scopus gratis di bawah penerbit-penerbit bereputasi dan terpercaya seperti Emerald, ScinceDirect/Elsevier, Taylor & Francis/Routledge, Springer, dan Sage, Wiley.
Hati-hati dengan jurnal Scopus berbayar (business oriented) menargetkan penulis pemula yang masih amatiran dengan dunia publikasi bereputasi dan yang sedang ngebet dengan Scopus, akhirnya kena jebakan Batman.
Kebanyakan adalah Scopus Q3 dan Q4 yang masuk dalam daftar jurnal yang diblacklist/predator. Habis duit banyak, akhirnya kena tipu, tidak diakui oleh DIKTI atau lembaga-lembaga lainnya di dunia. (Sumber: literasidigital.com)
Related Posts
Catatan September 2025,Mengenal dari dekat Pendiri EWRC Indonesia Eko Wiratno
Penerbit Lakeisha Group: Pusat Penerbitan Buku Kreatif, Inovatif, dan Profesional di Indonesia
Direktur Eksekutif EWRC Indonesia Dwi Suci Lestariana: Lulusan AKPN Bahtera Siap Bersaing di Dunia Kerja
Melihat dari dekat Tentang Buku Antologi Oleh: Eko Wiratno (Penerbit Lakeisha Group)
Visi dan Misi Terbentuknya “Perkumpulan Pengusaha, Peneliti, Dosen Republik Indonesia” (P3DRI)
No Responses