Rembang(Jaringan Arwira Media Group)- Rembang adalah salah satu kabupaten yang berada di sisi timur-utara Jawa Tengah. Wilayahnya berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, lebih tepatnya dengan Kabupaten Tuban.
Wilayah Rembang yang berada di pesisir utara Jawa membuat masyarakat di sana mengandalkan laut untuk mata pencahariannya. Sebagian besar masyarakat Rembang berprofesi sebagai nelayan dan petani garam. Hal ini berbeda dengan masa-masa awal Rembang ketika masyarakatnya lebih banyak berprofesi sebagai pembuat gula tebu.
Penasaran bagaimana sejarah Kabupaten Rembang? Mari simak penjelasan sejarah yang sudah detikJateng rangkum dari laman resmi Pemkab Rembang berikut ini, Lur!
Rembang dalam Catatan Sejarah
Pada masa Kerajaan Majapahit, Rembang disebutkan dalam Kitab Negara Kertagama pada Pupuh XXI. Lokasinya diidentifikasi sebagai sebuah kota pantai yang dilewati oleh sejumlah tempat seperti Jaladipa, Talapika, Padali, Arnon, dan Panggulan.
Meskipun bukti tertulis tentang pemerintahan atau aktivitas kota di Rembang terbatas, namanya tetap muncul dalam beberapa catatan.
Pelaut Italia, Antonia Pigafetta, mencatat beberapa nama kota di Pantai Utara Jawa pada abad ke-16, termasuk Majapahit, Mentraman, Djapara, Sedayu, Gresik, Surabaya, dan Bali. Nama Rembang tercatat sebagai salah satu kota penting di wilayah tersebut.
Tome Pires, pada awal abad ke-16, juga menyebutkan Rembang bersama dengan sejumlah kota lain di Pulau Jawa seperti Cherimon, Losari, Tegal, Semarang, Demak, Tuban, dan lainnya.
Migrasi dan Munculnya Perkampungan
Seiring dengan perkembangan waktu, sekitar tahun Syaka 1336, sekelompok orang Campa Banjarmlati pindah ke wilayah Rembang. Mereka mendirikan perkampungan dan memulai produksi gula merah.
Aktivitas ini diyakini menjadi asal mula munculnya nama ‘Rembang’. Nama tersebut diambil dari tradisi “ngRembang sakawit”. Tradisi ini adalah pemangkasan tebu sebelum pembuatan gula dimulai.
Perkembangan Rembang dari Abad ke-16 hingga Sekarang
Meskipun informasi tertulis tentang Rembang terbatas, kota ini terus berkembang setelah masa Kerajaan Majapahit dan menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah Pulau Jawa.
Perkembangan sosial dan ekonomi terus berlanjut, sementara tradisi lokal, seperti upacara ngrembang sakawit, tetap memainkan peran penting dalam budaya masyarakat. Upacara ini, biasanya dilaksanakan pada hari Rabu Legi.
Tradisi tersebut mencerminkan keterkaitan erat antara masyarakat dan kegiatan pertanian, khususnya dalam konteks produksi gula tebu.
Itulah sejarah dan asal-usul Kabupaten Rembang yang kini terkenal sebagai Kota Garam.
Related Posts
UPDATE !PUSAT GROSIR POSTER PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2024 HUBUNGI 081 567 898 354 MELAYANI SELURUH INDONESIA
Siswa MAN 2 Sleman Ikuti Seleksi OSN Tingkat Kabupaten Tahun 2024
Hebat! Berikut Daftar 8 Besar Dosen UBY Boyolali yang Mendunia!
ISEI Solo: Pengelolaan Dana Haji Jadi Sumber Likuiditas Perbankan Syariah
Ratno Susanto asal Jawa Timur ini, Kelola 13 Jurnal, Penerbit-Percetakan Buku, Konsultan Jabfung, Konsultan BUM Desa, Konsultan TA, Bos Jaringan Arwira Media Group, dll. Sebulan Raup Penghasilan Rp. 60 Juta. Simak Profile RATNO SUSANTO hanya di Media Online Jaringan Arwira Media Group!
No Responses